_________________________________________________

Rabu, 06 Juni 2012

Tanggal 2 Juni 2012

Pelepasan Kelas Sembilan

Hari itu adalah hari yang mengesankan bagiku sebagai pelajar. Karena akhirnya aku lulus dari SMP(Sekolah Menengah Pertama). Ada sedikit kecewa didalam hatiku dikarenakan aku tidak dipanggil ke atas pentas karena nilai yang tinggi. Padahal diriku telah berusaha semaksimal mungkin belajar siang dan malam, telah meninggalkan teman-teman elektronikku, banyak aktivitas sehari-hariku aku tinggalkan demi belajar materi UN(Ujian Nasional). Saat itu dasi seragamku tertinggal dirumah dan diriku mengenakan sepatu putih. 2 hal tersebut memaksaku untuk pulang kembali dan mengambilnya. Kebetulan kedua orang tuaku tercinta belum datang menghadiri acara pelepasanku. Aku kirimlah pesan singkat untuk mengambil barang-barang yang kubutuhkan.

Akhirnya kedua orang tuaku tercinta datang dan memberikan barang-barang yang kubutuhkan. Aku pun segera mengganti sepatu yang kukenakan dan megikat dasi serapi mungkin. Akhirnya saat-saat yang kunantikan telah tiba, acara pelepasan yang diawali dengan doa yang panjang, nyanyian sekolah dan indonesia raya yang dipimpin oleh dirigen Ertina. Setelah acara pembukaan telah selesai, pidato dari kepala sekolah kami Bpk. Irvan S.Psi mengenai keadaan kami saat belajar, kondisi kami saat Ujian Nasional berlangsung, dan lain-lain.

Yang terakhir, pengumuman kelulusan kami. Saat maju keatas pentas, mimik wajah kepala sekolah kami sangatlah sedih dan kami semua menduga ada yang tidak lulus diantara kami. Ternyata..... kami lulus 100%. Kami pun meluapkan kegembiraan kami dengan bersorak bersama. Isi dari acara pun berlanjut sampai pemberian medali dan sebuah pipa kecil. Nama kami pun disebut satu persatu, sampai tiba saat namaku terpanggil oleh MC. Entah apa yang harus kulakukan saat bersalaman dengan Kepala Sekolah dan Pandita yang membagikan pipa kecil dan medali. Diriku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Berbagai rasa, cara, usaha, terbayar disaat ini. Saat diatas pentas, diriku hanya bisa tersenyum dan berterimakasih kepada Yang Maha Kuasa. Tanpa berkat dan karunianya, diriku tidak mungkin berada dipanggung ini dan disaksikan berpuluh-puluh mata dari undangan yang menjadi saksi atas kelulusanku.

Teman-temanku dan aku pun bernyanyi diatas panggung yang telah kami persiapkan sebelumnya. Acara selanjutnya pun berlangsung, yaitu panggilan anak-anak yang berprestasi dan memperoleh nilai Ujian Nasional yang tinggi. Diriku telah optimis dan yakin setidaknya diriku menghampiri pentas tersebut karena 1 nilai Ujian Nasional yang tinggi. Setelah diumumkan, namaku tidak disebutkan. Aku merasa sedikit kecewa dan takut akan hasil Ujian Nasionalku yang hanya mendapat nilai standart kelulusan. Di akhir acara, Kepala Sekolah kami akan menempelkan nilai Ujian Nasional dipapan mading.

Keesokan harinya dengan penuh rasa tegang dan takut, kuberanikan diriku untuk menghampiri papan mading itu dan melihat hasil perjuanganku selama 3 tahun untuk Ujian Nasional ini. Ternyata nilaiku bisa di bilang lumayan, sedikit rendah di bidang IPA. Indonesia : 9.20 , Matematika : 80 , Inggris : 90 , IPA : 6.25.
Dari nilaiku yang tidak pernah masuk 10 besar, bisa dibilang peningkatan yang cukup drastis.

Aku pun ditraktir ke restoran Nature (vegetarian) yang cukup mewah. Walau ada sedikit rasa kecewa di dalam diriku, setidaknya diriku telah berusaha untuk mendapatkan nilai maksimal yang bisa kuperoleh untuk membanggakan orang tuaku. Sekedar share saja sih inspi-readers sebagian kenanganku baru-baru ini. Ini ceritaku, apa ceritamu ?
Haha...

Sekian terimakasih telah meluangkan waktu untuk membacanya.
maaf ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan.
Comment ya kalau suka maupun tidak suka.
Thanks ! >.<













2 komentar: